12.11.07

Fitnah Agama, Hati-Hatilah Kawan....

Mengikuti berita media massa akhir-akhir ini membuat saya bosan. Betapa tidak, sejak tenarnya kasus aliran sesat di negeri ini hampir tiap berita yang saya tonton pasti menyuguhkan berita itu-itu saja (di samping gunung meletus tentunya). Maksud hati ingin tak memikirkan tapi karena sering ketemu akhirnya saya dipaksa untuk memikirkannya juga, menyedihkan. Mungkin apa yang saya tulis ini merupakan urutan yang ke sekian dari banyak tulisan yang telah ditulis untuk mengomentari fenomena penyelewangan religi tersebut. Tapi, bukan untuk menyaingi tulisan yang ada, saya menulis hanya untuk meluapkan pikiran yang terpaksa muncul karena kebosanan yang saya bilang di atas.

Ketika merenung tentang maraknya "aliran sesat" yang muncul akhir-akhir ini, satu pernyataan yang muncul dalam benak saya adalah "ternyata orang Indonesia itu kreatif juga ya". Saking kreatifnya, tak hanya pakaian dan gaya yang harus mengikuti mode, tapi sekup religi dan kepercayaan pun diutik-utik sedemikian rupa hingga lahir aliran baru made in Indonesian.

Parahnya, dari masyarakat sendiri pun banyak juga yang respect akan aliran model baru ini. Entah karena alasan kebosanan dengan apa yang telah mereka yakini sebelumnya, iman yang nggak kuat, atau lainnya yang jelas animo mereka akannya menjadikan "rating penjualan" aliran-aliran ini melonjak tajam. Tak hanya dari kalangan abangan, kaum akademis pun terjerat sihirnya.

Kontan, pihak yang merasa diduplikasi dan direkayasa kemurniaanya berontak. Tuduhan membawa lisensi palsu ketuhanan pun dilontarkan. Geger juga akhirnya. Panggung politik pun ikut-ikutan memberikan justicenya, setelah alim ulama menyerukan terompet "perang"nya.

Tak ketinggalan, ratusan bahkan ribuan pemikiran dari orang-orang besar, mulai dari yang di anggap nyeleneh sampai yang didewakan turut serta menghiasi wajah media masa. Dan saya sendiri, di sini sebagai seorang yang bodoh hanya bisa menonton dan tertawa mengamati polah tingkah mereka.

Bukan tertawa karena senang, sedih nian. Ternyata zaman akhir semakin menunjukkan wujud aslinya. Saat kemunculan Al-Masih Dajjal kian dekat saja rasanya. Fitnah saat ini dapat dikatakan masih intro awal dari kemunculan Sang Pembawa Fitnah Besar. Bagaimana jika rajanya telah muncul? Entahlah, terpikirkan seandainya saya sendiri berhadapan langsung kepada para pembawa risalah palsu ini, akankah saya juga takluk? Subhanallah, Tetapkanlah hatiku untuk selalu berada di jalan-Mu ya Rabb.

Teringat sebuah petuah dari romo yai saya ketika beliau memberikan nasehat,"Le, zaman akhir niki menawa wonten wong ampuhe koyo opo tapi boten nglakoni syari'at. Ojo nggumun, opo maneh melu-melu, luwih apik didohi wae, golek slamete. Sing penting tetep gondelan kaliyan syari'ate kanjeng nabi, insya allah sampeyan slamet". (Le, jika pada zaman akhir ini engkau menjumpai seorang yang memiliki keajaiban atau kesaktian apa pun bentuknya tapi ia tak menjalankan syari'at, nggak usah heran, apalagi mengikutinya lebih baik kau menjauhinya, carilah selamat. Yang terpenting selalulah berpegang teguh pada syari'at yang dibawa kanjeng nabi, insya allah kamu selamat).

Memang,bukan tak mungkin bila para pembawa aliran palsu ini tak membawa "istidroj" (kebalikan dari karomah) yang dapat membawa fitnah besar. Itulah yang ditakutkan, sebagaimana Musailamah Al Kadzab yang salah satu istidroj nya adalah mampu membuat gundul rambut anak yatim hanya dengan mengusapnya.

Satu dari sekian kabar yang saya dengar, Lia eden pun juga demikian rupanya. Siapa yang akan dibaptis lalu ia tak meyakininya maka tubuh orang tersebut akan merasakan panas yang amat sangat.

Begitu pula dengan Sai Baba (anak buah Dajjal yang lain, tapi kasus ini di India) yang konon mampu mengeluarkan tepung (salah satu makanan pokok penduduk India) dari tangannya, menyuburkan daerah yang kekeringan, serta membuat emas dari air liurnya. Tak ada ulama di sana yang mampu menghadapi fitnah besarnya, bahkan mereka lebih memilih untuk menghindar demi menyelamatkan aqidahnya.

Bukan tak mungkin, bila fitnah serupa akan melanda Indonesia. Apa yang kita hadapi sekarang bisa jadi akan ada kisah bersambungnya dengan level yang lebih tinggi tingkat fitnahnya. Maka berhati-hatilah ...

Terngiang sebuah petuah dari ibunda tercinta,"Saiki sing penting okehno lehmu dzikir yo lee, ilingo mring gusti Allah neng ndi wae awakmu ono." (Sekarang yang terpenting adalah perbanyaklah kamu berdzikir le, ingatlah selalu kepada Allah di mana pun engkau berada).

By : Labib Fayumi

2 comments:

Kulo Nuwun said...

Film "Kiamat Sudah Dekat" yang dulu pernah dapat penghargaan khusus dari Presiden Susilo B.Y. mungkin bisa menjadi renungan,,,, bahwa hari akhir semakin dekat saja.....
Sodaraku..... sudah siapkah kita apabila hari itu tiba?????

Underground Millionaire said...

Ane kagak percaye si Sai Baba yg kribo itu, adalah Dajjal. Sama sekali kagak percaye!

Ada banyak yg ngaku2 dajjal, atau disebut2 dajjal. Tapi ane lebih khawatir dajjal emang udah ada, dan dia juga bikin blog, yg alamatnya sbb:

http://khutbah-dajjal.blogspot.com/

Periksa aja deh....