"Talilah ilmu dengan menulisnya", ya itulah paling tidak "dhawuh" yang penuh hikmah dari seorang ulama. Diakui memang, menulis adalah salah satu tonggak imperium berdirinya kerajaan "ilmu" di dunia. Dengannya kita akan mampu berkomunikasi dengan tokoh, budaya, pemikiran, dan peradaban di sepanjang zaman.
23.4.07
Ku dan ku (Puisi)
kala Ku
masuk menusuk kalbu
ruh jiwa terjun hina
manusia terperangah
pongah dengan polah
tingkah, jua bak diraja
rasa dia
hormat diri membumbung tinggi
tak peduli lagi
bayang keruh cermin diri
musyrik sirri...
musyrik sirri...
musyrik sirri...
dia telah mengkudeta
selendang Ilah di aku-nya
dengannya pula
ia membabi buta
na'udzubillah...
lahaula illa billah
la quwwata illa billah
Tapi di seberang sana
lihatlah
sebuah kilau cahaya
bukan fatamorgana
kalbu-kalbu bermanik ku
tak kenal Ku
ruh jiwa khudlu' khusyu'
tunduk bertawadlu'
ku berjasa
ku merana
ku bekerja
ku berkuasa
sama saja
hanya tunggal milik mereka
"kugapai ridlo-Nya"
By: Labib Fayumi
Tif-ITS
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment