"Talilah ilmu dengan menulisnya", ya itulah paling tidak "dhawuh" yang penuh hikmah dari seorang ulama. Diakui memang, menulis adalah salah satu tonggak imperium berdirinya kerajaan "ilmu" di dunia. Dengannya kita akan mampu berkomunikasi dengan tokoh, budaya, pemikiran, dan peradaban di sepanjang zaman.
17.4.07
Rapi Dhoho Penuh Sesak (Puisi)
wajah-wajah berkerut memelas
jidat berkeringat menahan panas
orang di sana
orang di sini
mata menyipit menahan sakit
terhimpit ...
hai pak, hati-hati ...
bukan saja sampai di sini
sumpah serapah pun seperti tak henti
nasi ayam, koran usang, krupuk udang
ke sana ... ke mari ...
penjaja barang seakan tak peduli
juga tidaklah jarang
kaki beradu kaki
sumpah serapah pun seperti tak henti
aduh kawan
ternyata tak hanya segini
antara tua muda
laki, bini, laki, dan wanita
sunggguh kasihan
rasa sopan serasa hilang
ingin diri nyaman sendiri
yah beginilah
nasib jelata dalam belanga
tak mau pandang siapa
jika diri susah lain susah
siapa yang ingin makin payah?
meski peduli pun ikut musnah
buktinya ada di sana
di pojok kereta
pengemis tua tersedak serak
tiada mampu bergerak
menahan bau anyir ketiak
dalam gerbong rongsok Rapi Dhoho
yang penuh sesak
Labib Fayumi
TIf-ITS
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment