8.8.07

Qiroah Indah Al-Handawi (Edisi Special MTQ Mahasiswa X)


Suaranya begitu merdu, mendayu melantunkan setiap huruf Al-Quran membuat hadirin yang mendengarnya terlena dalam buaian indahnya ayat yang dibacakannya. Dalam fasihnya, sang qori' seakan mengajak para hadirin untuk berdzikir memuji keagungan-Nya.

Dialah qori' Mesir Hajjaj Ramadlan Al-Handawi. Beliau hadir secara khusus di tengah perhelatan MTQ Mahasiswa Nasional X dan pelantikan pengurus cabang Jam'iyyatul Qurra' Wal Huffadz Palembang dalam rangka persiapan MTQ Pondok Pesantren se-Indonesia.

Bertempat di Masjid Agung Palembang para kontingen MTQ Mahasiswa diberi kesempatan untuk mendengar suara emasnya yang dikemas dalam sesi acara Haflah Akbar tersebut. Sehingga tak aneh bila malam itu , (1/8), suasana di Masjid Agung Sultan Badaruddin nampak sangat ramai. Apalagi dalam Haflah tersebut hadir pula qori'-qori' kelas internasional dari Indonesia. Para peserta MTQ pun tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, paling tidak sebagai wahana menambah pengetahuan fariasi naghom terbaru.

Diawali dengan penampilan tujuh qori' Indonesia, Haflah Akbar berlangsung seru. Tak jarang hadirin berseru bersama melafalkan lafdzul jalalah karena terpesona akan keindahan lantunan ayat Al-Quran. Di akhir, sebelum Al-Handawi tampil, penampilan qori' kita ditutup dengan trio tilawah yang dibawakan tiga qori'ah Indonesia.

Ketika Al-Handawi mulai membaca ta'awudz, hadirin langsung langsung terdiam. Terlena, ya benar-benar terlena. Hampir selama satu jam Al-Handawi membawakan qiroahnya, dan selama itu pula hadirin yang mendengarkan larut dalam kalam-kalam illahi. Waktu satu jam seakan tak terasa. Cucuran air mata hadirin yang mendengarkan qiroah beliau pun mengalir tak tertahankan. Ya, termasuk saya. Memang, ketika Al-Quran dibaca oleh ahlinya, terasa benar kedasyatan indah tiap lafal kalamnya.

Diceritakan, konon Al-Handawi telah hafal Al-Quran sejak usia 10 tahun. Empat tahun kemudian beliau mengkhatamkan ilmu Al-Quran dan beberapa tahun setelah itu Al-Handawi mejuarai Musabaqah Tilawatil Quran Internasional di Makkah. Umur Al-Handawi hingga saat ia beliau tampil di Masjid Agung Sultan Badaruddin adalah 29 tahun. Sangat muda jika dibandingkan gelarnya sebagai seorang Masyayyikh.

Sebelum tampil di Masjid Agung Palembang, Al-Handawi menempuh perjalanan Mesir-Indonesia selama 17 jam dengan rata-rata satu jamnya 700 kilometer. Dan begitu sampai di Palembang, tanpa istirahat terlebih dulu beliau langsung membawakan tilawah selama satu jam. Jadi dapat dikatakan, suara Al-Handawi yang sempat membuat hadirin menangis adalah suara sisa perjalanan 17 jam. Seperti apa suara beliau jika tak terpengaruh lelahnya perjalanan? Subhanallaah.

By : Labib Fayumi

FTIf-ITS

No comments: