13.4.07

Hidup adalah Pilihan, Spekulasi?

Seringkali ketika kita melihat kesempatan yang tampak menguntungkan bagi kita, maka kita akan segera mengambil kesempatan tersebut. Apapun itu bentuknya. Apalagi ketika status seseorang sedang dalam fase menuju klimaksnya. Tapi, dari sekian banyak "profit resource" yang ada apakah kita akan mengambil semuanya?Apakah pilihan kita betul-betul memberikan "profit"?Apa patokannya?

Dalam kenyataan yang ada, apa yang terlihat baik belum tentu memberikan kebaikan pula, setidaknya bagi sisi yang lain. Contoh kecil, seorang mahasiswa yang cenderung bernafsu ingin memiliki pengalaman sebanyak-banyaknya. Himpunan, LDK (Lembaga Dakwah Kampus) ia ikuti, belum lagi kegiatan yang bersifat privacy. Maka manakala ia menapak ke posisi yang semakin penting, peluang untuk berfokus pada satu habitat aksi akan semakin besar dan konflik pun akhirnya akan muncul.

Di sinilah dibutuhkan pentingnya sikap profesional dan kedewasaan kita. Mamang pada dasarnya, semua hal posistif memiliki kebaikan.Tapi apakah kita akan mempertaruhkan satu intan hanya untuk mengejar intan lain yang nampak lebih indah yang kita belum tentu mampu medapatkannya. Atau malah kita ingin memiliki semuanya. Optimis boleh, terlalu optimis pun akhirnya bisa masuk jurang.

Kita bisa saja menggunakan metode gambling untuk memecahkan soal tersebut, atau spekulasi pun juga boleh. Namun untuk diketahui, ini bukanlah pertaruhan biasa. Butuh straregi tempur sejak awal. Apa itu?Nah di sinilah pentingnya kartu The Map Of Life (peta hidup-red). Tapi bagaimana jika kita telah terjebak di tengah petempuran?Buat segera peta anda dan semuanya akan terpampang jelas, kira-kira tindakan seperti apa yang akan ambil.

Akhirnya, kita akan bernafas lega karena telah berjalan sesuai arah menuju target yang telah tertera di atas peta. Meski dengan mengobarkan perang internal sekalipun. Kita mungkin saja dituduh berkhianat, tak bertanggung jawab, tak memiliki komitmen, lari dari perang, or so on. But jika kita memberikan alasan secara baik-baik, toh akhirnya pasti akan dimaklumi. So, jangan terlalu rakus akan peran dan jika memang sudah kepalang, segela lakukan perbaikan. Remember our map of life.

Labib Fayumi
TIf-ITS