26.4.07

Industri Kapal Indonesia Nelangsa

Armada patih Gajah Mada menyisir negeri timur Indonesia. Demi sumpahnya yang terkenal dengan Tan Hamukti Palapa ia berani melecutkan cambuk intervensi wilayah untuk mempersatukan nusantara. Dalam janjinya dengan jelas ia berkata : "Gajah Mada sang Maha Patih tak akan menikmati palapa, berkata Gajah Mada "Selama aku belum menyatukan Nusantara, aku takkan menikmati palapa. Sebelum aku menaklukkan Pulau Gurun, Pulau Seram, Tanjungpura, Pulau Haru, Pulau Pahang, Dompo, Pulau Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, aku takkan mencicipi palapa."(Pararaton)

Hebat, lalu hubungannya dengan judul di atas? Coba pikirkan, Gajah Mada memakai apa menaklukkan nusantara?Perahu, jika nggak kenal perahu, sekarang "kapal" istilahnya.

Bercemin dari sepotong sejarah di atas kita dapat mengambil kesimpulan betapa majunya armada perkapalan Indonesia (katakanlah begitu meski saat itu adalah Majapahit). Hingga akhirnya mampu mempersatukan nusantara, bahkan tumasik (Singapura sekarang) mampu dikuasai Majapahit. Sangat jauh dengan cerita simpang siur yang kita dengar sekarang yang katanya perahu militer Indonesia tak mampu mengejar kapal nelayan asing. Mau dikemanakan muka kita?

Mengaku negara maritim berarti kita juga harus berani mengaku memiliki armada yang tangguh, bukankah demikian?Tapi sebaliknya, fenomena saat ini masih jauh dengan apa yang diharapkan.

Berfasilitaskan 240 perusahaan kapal, 160 building berth dan building dock, 210 floating dock ternyata belum mampu mengangkat kualitas industri kapal nasional. Terlepas ada apa di dalamnya tapi yang jelas ini memprihatinkan. Memang banyak aspek yang berpengaruh di dalamnya di samping fasilitas yang digunakan.

Sedikit, marilah kita menengok bagaimana sebuah galangan kapal Jepang yang bernama "Shabuzo" menjadi galangan terkemuka di Asia Pasifik.

Menurut cerita pak Fahmi Idris, Menteri Perindustrian Republik Indonesia, di Jepang terdapat sebuah industri galangan kapal yang menghasilkan kapal induk. Dan di kapal induk inilah biasanya kapal-kapal induk milik Amerika atau negara lain yang berlalu-lalang di Samudra Pasifik mengalami perbaikan. Jadi galangan kapal tersebut merupakan semacam bengkel kapal induk. Aktifitas terbesar dari galangan kapal itu adalah pemotongan dan pengelasan yang mana ribuan pekerjanya merupakan narapidana. Anehkan?Itu pun hampir semuanya adalah golongan tua. Kesimpulannya, Jepang saja dengan narapidananya mampu menguasai pasifik. Tapi, Bagaimana dengan Indonesia dengan SDM-nya yang katanya ke-5 terbesar di dunia?

Beda lagi apabila kita melanglang ke Cina. Saat ini dock kapal Cina telah penuh dengan pesanan hingga tahun 2015.Wow...! Dan satu galangan kapal di Cina mampu menghasilkan 150000 unit kapal dalam kurun enam bulan.

Contoh-contoh di atas belum termasuk negara Rusia, Jerman, dan lainnya. Di mana tempat Indonesia?Nun jauh di belakang.

Dan kembali ke industri kita, perkapalan Indonesia masih banyak terbelit masalah. Mulai dari keuangan yang masih bergantung perbankan, kebijakan pemerintah, perpajakan (PPN), komponen yang masih impor, hingga sewa tanah dan perairan. Sehingga tak heran jika produksi kapal kita juga jauh di bawah Cina, 76.375 unit/pertahun (ini khusus tahun 2006).

Tapi meski demikian, nampaknya perhatian pemerintah mulai tergugah. Penandatangan MoU antara Depperin dan ITS No: 319/M-IND/4/2006 dan No:2034/ITS/KS/IV/2006 pada tanggal 1 April 2006 telah menelurkan embrio NaSDEC yang diresmikan pada 24 April 2006. Paling tidak dengan adanya kesepakatan tersebut iklim industri perkapalan Indonesia akan bugar kembali. Saat ini, ITS sendiri tengah mengerjakan proyek tiga kapal tanker pesanan PT Pertamina. Semoga kelangsungan industri armada maritim Indonesia semakin berkembang, setidaknya mulai saat ini. Jangan biarkan industri kapal kita nelangsa.

By : Labib Fayumi
TIf-ITS

2 comments:

Unknown said...

Lebih baiak bikin perahu cinta dari pada bikin " Perahu Besi " itulah fatwa pujangga bisnis

Anonymous said...

Sangat Serius dan Sangat Mendesak:

Dicari 10-15 Programmer Java dengan berbagai Level Keahlian untuk bekerja di PT Imocha (www.imocha.com.my). Suatu perusahaan Teknologi Informasi Malaysia. Kandidat yang diterima akan bekerja di BOGOR, JAWA BARAT (Tepatnya di Jalan Pajajaran Bogor). Perusahaan Imocha Malaysia membuka cabang unit produknya di BOGOR.

Tanggung Jawab Umum:

Koding dalam Java menjadi tugas sehari-hari. Area Pengembangan mencakup Teknologi Cutting-Edge seperti: JEE5, GlassFish, Struts2, Teknologi JAX, Apache Service MIx (ESB) dll.
Berpartisipasi dalam pendesainan kebutuhan fungsi dan kebutuhan teknis.
Memberikan ide-ide cemerlang pada tim.
Dapat bekerja dalam deadline yang ketat namun tetap memelihara kualitas software.

Tanggung Jawab Programmer Senior (Gaji Rp 6jt+Medical+Jamsostek):
Memimpin satu atau lebih proyek atau produk pengembangan software.
Bekerja dengan Manajer Produk untuk memastikan semua keperluan dan persyaratan pengembangan terpenuhi.
Secara terus menerus melakukan penelitian dan evaluasi terhadap teknologi yang akan membawa perubahan di masa depan pada bidang software.
Membuat keputusan terbaik dengan pendekatan teknik untuk kebutuhan pelanggan/bisnis dengan mempertimbangkan sisi performa, realibilitas dan skalabilitas.

Tanggung Jawab Programmer Intermediate (Gaji Rp 4,5jt+Jamsostek+Medical):

Mengembangkan produk perangkat lunak dengan 1 atau lebih programmer di dalam tim.
Bisa membuat aplikasi dari scratch atau dari aplikasi yang sudah ada.
Melakukan diagnosa pada koding dan memberikan bantuan teknis dibidang pemrograman pada tim pendukung pada saat aplikasi harus LIVE.

Tanggung Jawab Programmer FreshGraduate (Gaji Rp 3jt+Jamsostek+Medical):

Dengan modal penguasaan OOP, dapat belajar secara cepat dan mandiri mengenai teknologi yang dipakai oleh perusahaan.
Terus menerus melakukan pembelajaran diri.
Mengembangkan produk perangkat lunak dengan 1 atau lebih programmer di dalam tim.
Bisa membuat aplikasi dari scratch atau dari aplikasi yang sudah ada.

Persyaratan(HARUS):
Berbakat dan Memiliki hasrat pada dunia pengembangan perangkat lunak
Fast Learner & Self Starter
Berpengalamn 3-4 tahun dalam pengkodean Java berskala enterprises (posisi senior programmer).
Memahami framework J2EE (khususnya Struts 2), layar persistence (JPA/Hibernate), teknologi SOAP, webservice, GlassFish dan MAVEN.
Bisa berbahasa Inggris minimal pasif.

Nilai Tambah:

Memahami teknologi cutting-edge seperti : JEE5, EJB3, Apache CXF, Service Mix dan Spring.
Paham Oracle.

Peserta yang berminat harap mengirimkan CV via email ke: andriyana.the.mefax@gmail.com sebelum tanggal 13 Maret. Peserta bersedia bekerja di Bogor!!!! atau kontak HP: Andriyana 0859 2052 1972